Selasa, 07 April 2009

Demokrat, PDI-P, Golkar Akan Bersaing Ketat


Selasa, 7 April 2009 | 13:57 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com — Seperti sudah diprediksi pada survei-survei sebelumnya, survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) empat hari menjelang pemilu juga menguatkan prediksi bahwa pertarungan sengit hanya akan terjadi pada tiga partai. Partai Demokrat, PDI Perjuangan, dan Partai Golkar masih berpeluang untuk saling mengalahkan.

Ketiga partai ini diperkirakan memperoleh suara lebih dari 12 persen dan menduduki posisi sebagai papan atas. Siapa pemenang pada 9 April? Sang juara akan ditentukan oleh empat faktor pada empat hari terakhir menjelang pemilu.

Direktur Eksekutif LSI Denny JA menjelaskan, faktor pertama adalah kemampuan mesin lokal memobilisasi calegnya. "Survei menunjukkan bahwa 30 persen responden memilih caleg dan tidak peduli dengan partai politik. Mesin lokal yang kuat akan lebih menguntungkan dan biasanya dimiliki oleh partai besar," kata Denny saat launching hasil survei, Selasa (7/4) di Jakarta.

Untuk faktor ini, PDI Perjuangan dan Golkar lebih unggul dibandingkan Demokrat. Demikian pula untuk faktor kedua, yaitu kemampuan mesin lokal untuk meminimkan golput di basisnya.

"Diduga, golput akan lebih besar dibandingkan golput pada Pemilu Legislatif 2004. Semakin banyak pendukung sebuah partai yang golput, semakin berkurang kekuatannya di bilik suara," kata dia.

PDI Perjuangan dan Golkar pun diprediksi masih lebih unggul dibandingkan Demokrat. Sebaliknya, untuk faktor ketiga, citra partai, Demokrat dinilai lebih unggul dibandingkan dua rivalnya. Begitu juga untuk faktor keempat berupa efek program BLT.

Sebanyak 18 juta kepala keluarga yang mendapatkan BLT akan menguntungkan bagi partai berasosiasi positif dengan BLT. "Demokrat lebih unggul di citra partai dan BLT. Namun, PDI Perjuangan dan Golkar unggul di mesin lokal dan meminimalkan golput di basisnya," kata Denny.

Survei yang dilakukan terhadap 1.200 responden di 33 provinsi ini masih menyisakan 21 persen responden yang belum menentukan pilihannya. Masa tenang selama tiga hari ini, menurut Denny, akan menentukan negasi suara paling masif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar