Minggu, 05 April 2009

Survei 4 Lembaga:


PD Raih 21,52 % Suara, Disusul PDIP & Golkar
Aprizal Rahmatullah - detikPemilu




Jakarta - Hasil survei 4 lembaga menempatkan Partai Demokrat (PD) sebagai partai peraih suara terbanyak dengan 21,5 % suara. Selanjutnya disusul PDIP (15,21 persen), dan Partai Golkar (14,27 persen).

Demikian survei yang diumumkan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pusat Kajian Politik FISIP UI (Puskapol UI), dalam jumpa pers di kantor CSIS di Gedung the Jakarta Post, Jl Palmerah Barat 142-143, Jakarta Barat, Rabu (11/3/2009).

Dalam survei ini ada 2.597 responden yang diwawancarai. Dan survei pengumpulan data lapangan dilakukan pada 9-20 Februari 2009 melalui wawancara tatap muka terhadap masyarakat yang pada saat Pemilu 2009 nanti sudah berhak menjadi Pemilih. Dengan margin of error adalah +/- 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Hal ini karena iklan Demokrat sangat mengena di kalangan masyarakat," kata Peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Sunny Tanuwidjaja.

Sedang partai lainnya memperoleh PPP (4,15 persen), PKS (4,07 persen), PKB (3,25 persen), PAN (2,91 persen) dan Partai Gerindra (2,62 persen).

Sunny menambahkan, perolehan tersebut telah mengerucutkan dukungan pemilih pada tigal parpol besar yaitu PD, PDIP, dan Golkar. Berdasarkan survei ini diperkirakan hanya akan ada 8 parpol yang akan lolos parliamntary threshold.

"Kemungkinan melejitnya partai baru atau kecil yang dapat menyamai kesuksesan PD dan PKS di Pemilu 2004 sangat kecil," tambahnya.

Namun, lanjut Sunny, masih ada satu aspek yang harus dibahas dari temuan ini. "Masih tingginya jumlah pemilih yang belum menentukan pilihannya yaitu sebanyak 22,8 persen," bebernya.

Survei ini menjaring 2957 responden yang tersebar di 150 desa di seluruh wilayah propinsi di Indonesia. Responden dipilih secara acak dan bertingkat (multi-stage random sampling), dengan memperhatikan proporsi wilayah "desa kota" dan aspek gender. ( ape / ndr )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar