Jakarta, Kompas -
”Media harus kritis,” kata anggota Dewan Pers Nasional,
Hadir dalam diskusi yang digelar Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) antara lain anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Ferry Mursyidan Baldan; Ketua Persepi Andrinof A Chaniago; serta Ketua Lembaga Survei Indonesia (LSI) Saiful Mujani.
Ferry sependapat dengan
”Jika hasil survei itu memenangkan partainya atau menguntungkan dirinya, sang politikus kemudian memuji lembaga survei itu sebagai lembaga yang tepercaya,” kata Ferry.
Sebaliknya, ketika hasil survei itu hasilnya buruk dan tidak menguntungkannya, sang politikus akan mempertanyakan metodologinya.
Menurut Ferry, berbagai survei selama ini belum dipahami dengan baik. Ia bahkan mengatakan, kerja survei bisa jadi
”Tentu saja, survei yang dilakukan oleh tim sukses itu disangsikan obyektivitasnya, bahkan dapat membuat rancu,” kata Ferry.
Menggiring responden
Untuk itu, Andrinof A
”Oleh karena hasil survei
Berbagai pertanyaan yang digunakan untuk menjaring jawaban pun selayaknya juga dikemukakan. Hal itu, berdasarkan perkiraan Ferry Mursyidan Baldan, pertanyaan dapat menggiring seseorang untuk memberikan jawaban tertentu.
Ketua Umum Partai Golkar M Jusuf Kalla juga pernah menengarai hasil survei tidak sepenuhnya mencerminkan kehendak masyarakat. Karena, hasil survei itu bisa juga disesuaikan dengan permintaan dari lembaga yang memesannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar