Senin, 16 Maret 2009

Capres Jusuf Kalla 3


Dari Dapur Jusuf Kalla
Jusuf Kalla sudah meminta restu keluarga maju sebagai calon presiden.

Jum'at, 13 Maret 2009, 22:17 WIB
Umi Kalsum, Edy Haryadi, Hadi Suprapto, Siswanto
Keluarga Besar Jusuf Kalla sambut Tahun Baru di Istana Tampak Siring (Antara/ Saptono)
Talk Show with Vice President Jusuf Kalla

VIVAnews- PERTEMUAN itu berlangsung malam hari. Kamis 21 Februari 2009. Di gelar di kediaman Jusuf Kalla di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, dihadiri semua anggota keluarga besar sang wakil presiden. Semua tumpah di situ. Cucu, anak, menantu, keponakan hingga adik ipar seperti Aksa Mahmud.

Kepada sanak kerabat yang hadir Kalla menyampaikan niatnya maju sebagai calon presiden. Walau dia meminta restu keluarga, Kalla menegaskan bahwa pencalonan itu tidak mewakili keluarga, tapi atas nama Golkar dan konstituen.

Sehari sebelum pertemuan keluarga itu, 31 ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar dari seluruh Indonesia memang mendesak Kalla agar maju sebagai calon presiden. Desakan itu disampaikan dalam pertemuan Kalla dengan pengurus Golkar daerah.

Hampir semua petinggi daerah itu sepakat mendukung Jusuf Kalla sebagai calon presiden. Esok siangnya, setelah pertemuan itu, dihadapan wartawan di Istana Wakil Presiden, Kalla menyampaikan kesiapannya menjadi calon presiden. “ Saya tidak pernah katakan tidak siap,” kata Kalla. Setelah melansir kesiapannya itu, Kalla lalu mengelar pertemuan keluarga.

Dalam pertemuan keluarga itu, semua setuju Kalla maju sebagai calon presiden, walau ada yang berharap Kalla masih berduet dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

“Bagaimana mungkin kami keberatan, pemegang payung dalam keluarga itu adalah Jusuf Kalla,” kata Aksa Mahmud kepada VIVAnews. Posisi itu, lanjut Aksa, sama dengan posisi Yudhoyono dalam keluarganya. “ Mana ada keluarganya yang bilang agar dia jangan maju lagi”. Menjadi tugas keluarga menjaga payung itu.

Apalagi, lanjut Aksa, Jusuf Kalla sudah menegaskan bahwa pencalonan itu bukan mewakili keluraga tapi mewakili partai dan konstituen. Kini sanak keluarga merapatkan barisan di belakang Jusuf Kalla. “Kami gabung di tim sukses,” kata Aksa. Seluruh anggota keluarga dikerahkan. Dukung penuh seperti itu juga dilakukan keluarga dalam pemilihan umum 2004 lalu.

Tim sukses dari keluarga itu akan dilebur ke dalam tim sukses resmi yang dibentuk partai. Agar dalam pelaksanaan dilapangan tidak kisruh. Masuknya keluarga dalam tim sukses itu, juga pernah dilakukan Jusuf Kalla dalam Pemilu 2004. Saat itu, lanjut Aksa, Keluarga besar Kalla dan SBY masuk tim sukses resmi.

Setelah pemilihan legislatif 9 April nanti, seluruh tim sukses Jusuf Kalla akan dikordinasikan sebuah lembaga khusus yang melekat di partai Golkar. Tidak seperti dalam pemilihan umum 2004, pusat tim sukses kali ini tidak lagi di pegang Lembang Sembilan. “Nanti ada tim besar yang mengkordinasi. Lembang 9 masuk di dalamnya,” kata Aksa.
****
Institut Lembang 9 adalah tim sukses Jusuf Kalla, yang dalam Pemilu 2004 lalu sekuat tenaga bekerja untuk kesuksesan SBY dan Kalla. Tim itu dulu dibentuk dan berkantor di Jalan Lembang Sembilan, Menteng, Jakarta Pusat.

Didirikan enam tahun lalu oleh Achmad Kalla (adik Jusuf Kalla), Aksa Mahmud, Alwi Hamu, Muhammad Taha, Sofyan Djalil, Muhammad Abduh, Tanri Abeng, dan Syahrul Udjud. Sebagian besar para pendiri itu juga bergabung dalam organisasi Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

Kepada VIVAnews Alwi Hamu menuturkan bahwa semula Lembang 9 bertugas melobi dan mengorganisir kampanye Kalla di awal konvensi Partai Golkar. Belakangan tim ini juga ikut mengantarkan duet SBY-Kalla.

Kini tim ini tidak lagi berkantor di Menteng, tapi pindah ke sebuah gedung tinggi di Jakarta Selatan. Walau jumlah pengurusnya di pusat hanya sedikit, organisasi ini, kata Alwi, punya kaki dimana-mana. Tim ini misalnya memiliki kaki yang kuat di Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan.

Jelang pemilihan presiden Juli 2009, Lembang 9 terus melebarkan sayapnya. Hingga kini, Lembang 9 memiliki kordinator di 33 propinsi. Mereka juga memiliki sejumlah anggota di kota-kota kabupaten. Tim ini rajin bergerak melempangkan jalan Kalla berkunjung ke sejumlah daerah.

Selain memiliki kaki di sejumlah kota di Indonesia, Lembang 9 juga menerbitkan tabloid politik yang diberi nama Negarawan. Tabloid itu gencar memberitakan kesiapan SBY dan Kalla dalam pemilihan umum 2009 ini.

Walau siap seratus persen untuk Kalla, Lembang 9 lebih senang jika Kalla tetap berduet dengan Yudhoyono. Sayang konstalasi politik belakangan ini, kata Alwi, mengesankan bahwa Kalla akan berpisah dengan SBY. Lembang 9 berusaha sekuat tenaga berusaha supaya paketnya tetap Yudhoyono dan Kalla "Tetapi kalau terpaksa pisah, ya harus elegan," katanya.

Selain Lembang 9 itu, Kalla juga memiliki Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan. Organsasi ini yang menghimpun sejumlah pengusaha asal Sulawesi ini menyebar di sejumlah daerah di Indonesia. Organisasi ini, misalnya, memiliki perakilan di hampir semua kota propinsi di Sumatera dan Kalimantan.

Selain tim keluarga, Lembang 9 dan KKSS, Kalla juga memiliki tim sukses yang dibentuk kawan-kawannya. Saat ini, kata salah seorang pengurus Golkar, Malkan Amin, belum bergerak sama sekali. “Karena tidak etis kalau sudah ada tim, sementara partai belum memutuskan secara resmi siapa calon presiden Golkar,” kata Malkan, kawan Jusuf Kalla yang juga duduk di kepengurusan Golkar itu. Tim ini akan bergerak setelah Pemilu Legislatif nanti.

Tanri Abeng, memastikan semua tim sukses bekerja setelah Jusuf Kalla benar-benar diusung Golkar sebagai calon presiden. Tanri sendiri belum memutuskan apakah bergabung lagi dengan tim sukses Kalla atau tidak.

Mantan Menteri BUMN akan melihat perkembangan ke depan. Apalagi ia belum ditawari Kalla atau diajak membicarakan masalah ini. “Biar pun saya mau kalau tidak dibutuhkan, saya tidak akan menawarkan diri,” katanya.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar